Bahan bonsai bisa diambil dari semua tanaman yang berbatang keras dan berumur panjang. Wahong merupakan salah satu bahan bonsai yang mempunyai karakter dan nilai seni kuat pada batang. Banyak kelebihan yang ditawarkan salah satunya dari kekuatan lekukan batang serta alur yang bisa dipahat untuk mencapai hasil sempurna.
Penghobi bonsai pasti sangat setuju bila wahong ditempatkan sebagi satu jenis bonsai yang menempati posisi atas. Sebab dari bentuk dasar tanaman yang mudah ditemui di pesisir pantai dan gunung kapur ini sudah mempunyai struktur bagus. Batang terdapat lekukan alami yang memudahkan pebonsai untuk melanjutkan karya.
Selain itu terdapat perbedaaan wana yang mencolok antara batang hidup dan batang mati yang bisa di kreasikan hingga menjadi satu kesatuan bonsai yang sempurna. Batang yang hidup mempunyai kulit batang yang berwarna putih sementara untuk bagian batang mati akan berwarna merah tua kehitaman
Untuk batang mati kresai tidak hanya berhenti disitu sebab dari kayu yang tidak tumbuh ini masih bisa dilakukan perlakukan. Perlakuakan yang dikerjakan pada batang mati ini dengan metode pahat dan poles untuk membuat bonsai lebih terlihat kokoh dan mempunyai tampilan yang mewah.
Batang yang menjadi kekuatan, wahong juga punya satu keunikan yang tidak bisa di lakukan oleh jenis bonsai lainnya. “Wahong bisa digabungkan atau di stek dengan jenis sancang untuk tampilan dahan dan daun lebih maksimal,” terang Zainal Alim pebonsai asal Pamekasan yang banyak mengkoleksi wahong.
Menurutnya bonsai wahong mempunyai banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh jenis tanaman lainnya. Sambil memperlihatkan beberapa karya wahong miliknya, Zainal menunjukkan bahwa jenis ini mempunyai kekuatan di batang dengan gaya kontemporer. Disitu terlihat keserasian antara akar, batang, dahan dan daun memang sangat berbeda dengan model konvensional seperti beringin, jambu, asam jawa maupun sentigi.
Gaya konvensional akan memperlihatkan kelebihan di unsur dinamis sehingga secara keseluruhan ada komposisi yang sangat seimbang dari semua bagian tanaman. Sementara dari gaya kontemporer wahong akan terlihat dominasi kekuatan batang, namun tidak menutup pesona dari akar, dahan dan juga daun.
Menurut Zaein dirinya mulai mencintai wahong sejak pertama kali masuk dalam dunia bonsai tahun 1985. Apalagi di wilayah Pemeksan yang berhadapan langsung dengan pantai dan mempunyai banyak bukit kapur merupakan lokasi sangat mudah untuk mendapatkan bakalan wahong.
Selain batang, wahong juga punya daya tarik mampu digabungkan dengan jenis tanaman sancang menggunkan metode stek. Penggabungan dua jenis tanaman dalam dunia tanaman hias memang sangat jarang sehingga perpaduan antara wahong dengan sancang menjadi satu kelebihan dari dunia bonsai.
Proses Mudah
Untuk menghasilkan karya bonsai wahong ada beberapa tahapan yang dilalui termasuk proses stek dengan sancang untuk menghasilkan percabangan. Pemilihan bibit yang nantinya akan mengisi bagian akar dan batang diusahakan sudah memiliki prospek yang bagus.
Prospek bagus, di dunia bonsai sangat beragam tergantung dari pebonsai mana yang akan mengambil sebab sangat bergantung dari selera masing-masing. Namun untuk wahong menurut Zainal, diusahkan batang sudah membentuk lekukan dan ada bagian yang sudah mati.
Selain itu untuk jenis wahong punya struktur lebih besar dan tua bila mengambil dari jenis gunung dibandingkan bakalan dari pantai, sebab kandungan air di wilayah pegunungan jauh lebih sedikit. Disitu yang membuat karakter wahong gunung terlihat lebih tua dan keras.
Selanjutnya bakalan bonsai ini dimasukkan dalam media dengan campuran tanah gunung, kompos, serta kotoran kambing yang sudah dibakar untuk sterilisasi. Penyiraman dilakukan setidaknya setiap hari untuk pertumbuhan ideal.
Proses bakalan bonsai mulai di kerjakan dengan mengambil bagian batang terlebih dahulu. Pengerjaan batang dilakukan sambil menunggu menumbuhkan tunas baru.
Untuk pengerjaan batang ada beberapa peralatan yang dibutuhkan yaitu pahat dan penghalus kayu. Pada proses pembentukan batang ini akan memperlihatkan kelebihan wahong pada warna batang hidup dan mati. Untuk batang yang mati pebonsai bisa langung melakukan penghalusan atau kreasi dengan menggunakan pahat dan penghalus kayu.
“Batang yang mati bisa dipahat untuk membentuk alur kemudian dihaluskan dengan alat yang ada,” ungkap Zainal. Bila dirasa bagian mati masih kurang, batang yang hidup bisa dibuat mati dengan cara mengupas kulit batang untuk menghilangkan kambium.
Langkah selanjutnya adalah proses stek cabang yang bisa dilakukan dengan dua cara yaitu tempel dan sambung. Kedua cara ini di gunakan pada tempat yang berbeda dimana untuk tempel di tempatkan pada batang sementara sambungan dilakukan pada cabang asli dari wahong.
Untuk proses tempel yang harus disiapkan adalah bakalan cabang sancang. Bakalan yang di pakai diusahakan sudah berusia sekitar tiga bulan atau mempunyai diameter sekitar 2 milimeter. Lokasi penempelan menyesuaikan dengan konsep sebab bisa ditempel dimanapun asalkan pada batang yang hidup.
Pertama kupas batang sekitar 2-3 sentimeter untuk memberikan tempat cabang sancang. Selanjutnya batang sancang ditempelkan dengan batang wahong setelah dikupas kulitnya. Kemudian smabungan di ikat untuk mempercepat roses penempelan.
Yang perlu diperhatikan adalah saat melakukan stek tempel sancang tidak boleh dilepas dari media tanamnya. Sehingga pebonsai harus menyediakan tempat untuk media asli dari sancang sampai proses stek berhasil. Proses pelepasan media sancang di lakukan secara bertahap dengan mengupas kulit antara penempelan dan media sancang hingga batang sancang kering dan patah.
Untuk stek sambung dilakukan pada cabang alami yang tumbuh di batang wahong. Prosesnya sama seperti stek normal yaitu cabang wahong dipotong kemudian dibelah untuk disambung dengan cabang sancang. Selanjutnya diikat sekitar 14 hari atau sampai terlihat adanya pertumbuhan.
“Cabang asli wahong punya daun yang lebar jadi kurang cocok untuk bonsai jadi di pasang dengan sancang,” papar Zainal. Setelah sambungan kuat maka selanjutnya adalah proses pengkawatan (wiring) dan pemangkasan (purning) sesuai dengan konsep yang diinginkan. [wo2k]
Mampu Hidup Terbalik
Kelebihan lain dari wahong selain bisa digabungkan dengan sancang juga mempunyai kemapuan untuk tumbuh terbalik. Ya, memang untuk bonsai apapun dilakukan untuk membuat karya yang hebat termasuk membalik tanaman dan kebetulan jenis wahong mampu melakukannya.
Proses pembalikan sendiri ditrntuksn dari bakalan yang ditemukan, dimana saat melihat akar yang sekiranya bisa memberikan hasil lebih baik maka proses pembalikan bisa dilakukan. Caranya tidak terlalu rumit. “Kita tinggal memasukkan batang atas kedalam media tanam dan akar di atas,” tandas Zainal. Selanjutnya ditunggu sambil di siram setiap hari untuk melihat tumbuhnya kambium.
Waktu pertumbuhan kambium bervariasi tergantung dari kekuatan akar dan media tanam untuk merangsang pertumbuhan akar. Kambium sendiri tumbuh bila sudah terdapat pertumbuhan tunas. Setelah memastikan pembalikan bisa membuat tanaman tetap tumbuh, proses selanjutnya sama seperti diatas termasuk cara stek. Bagi pebonsai baik pemula maupun senior wahong bisa menjadi satu alternatif karya sebab mempunyai banyak cara untuk proses pembentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar