Rabu, 26 Mei 2010

Menu Mediterania

Sudah lama di akui, menu Timur, termasuk menu nenek moyang, yakni sepiring nasi, sepotong ikan, tahu, tempe, atau daging, semangkuk sayur asem atau lodeh, itulah menu yang sesuai dengan kodrat tubuh kita. itulah menu seimbang karena sesuai dengan tubuh minta, yakni duapertiga porsi karbohidrat, seperempat porsi protein, sisanya porsi lemak.

  Demikian pula menu mediterian,serupa dengan menu harian nenek moyang, seperti di ungkap Dr. Sonia Anand ( Mc Master University, Hamilton, ON ) baru - baru ini. Beras jenis beras tumbuk, bukan beras giling. rotinya gandum, bukan roti putih. gulanya memilih gula merah alami tanpa penambahan bahan kimiawi seperti proses merubah air  tebu menjadi gula pasir.Minyak zaitun, bukan minyak goreng atau minyak trans yang sudah di larang di beberapa negara karena efek buruknya untuk tubuh.

   Kasus penyakit jantung bisa di tekan dengan menu mediterania semacam ini.teryata menu semacam ini yang di lirik orang di dunia Barat.Di akuai, menu Timur seperti yang lajim di sediakan di warung tegal ( Warteg ) jauh lebih menyehatkan dari pada menu kafe yang serba berlemak dan berprotein tinggi. korelasi menu dengan kesehatan sudah lama diinsafi menentukan kualitas kesehatan. namun generasi anak - anak sudah asing dengan menu nenek moyangnya, karena dari kecil sudah di buat rindu pada menu Barat. Lidah anak - anak di  perkotaan sudah terbisa dengan ayam goreng, pizza, burger, es krim, pasta, dan sejenis itu. tak suka sayur lodeh, apalagi sayur asem karena itu menu asing di meja makan ibu. Hal. 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar